Jumat, Februari 18

Sakit Kepala

Enam Penyebab Umum Sakit Kepala
Penyebab serangan sakit kepala yang Anda alami bukan hanya berasal dari suara bising atau stres karena deadline pekerjaan. Ada beberapa penyebab serangan sakit kepala. Anda bisa menghindarinya dengan mengetahui apa saja penyebabnya.

1. Kecemasan
Ketika Anda merasa cemas yang ekstrim, Anda akan cenderung merasakan sakit kepala.

2. Cahaya Silau
Relaksasikan mata Anda. Cahaya yang terlalu menyilaukan baik dari paparan sinar matahari, cahay lampu, hingga monitor TV atau komputer menyebabkan tekanan pada otot mata Anda, sehingga menyebabkan sakit kepala.

3. Pola Tidur dan Makan
Beri perhatian tentang kapan Anda harus makan dan kapan Anda harus tidur. Melewatkan makan pagi atau berpuasa tanpa adanya persiapan bisa menyebabkan Anda sakit kepala. Terutama bagi Anda yang memutuskan untuk tidak mengonsumsi apapun dan tidur kurang atau lebih dari 7-9 jam perhari. Pola tidur Anda, termasuk tidur siang, sangat penting.

4. Obat-obatan
Beberapa pengobatan yang Anda lakukan bisa menjadi serangan potensial bagi Anda untuk terkena sakit kepala. Jika Anda merasa sakit kepala yang Anda rasakan sebagai efek samping pengobatan sangat mengganggu, tanyakan dokter Anda untuk mengganti obat tanpa atau dengan efek samping yang lebih ringan.

5. Aktivitas Fisik
Betapa latihan fisik yang berat dapat membuat otot di kepala, leher, dan bahkan kulit kepala membutuhkan darah lebih untuk sirkulasi. Hal ini dapat membuat pembuluh darah Anda membengkak. Hal inilah yang disebut dengan sakit kepala exertional.

6. Hormon
Untuk wanita yang sedang mengalami siklus haid, sakit kepala dan migrain merupakan hal yang berkaitan dengan tingkat hormon estrogen di dalam tubuh. Jika hormon estrogen dalam tubuh Anda fluktuatif, maka kemungkinan diserang sakit kepala akan terjadi pada Anda.

10 Pemicu Sakit Kepala

Informasi selengkapnya...
Sakit kepala sering tampak sederhana karena umumnya merupakan gejala penyakit ringan. Sekitar 70 persen sakit kepala memang disebabkan oleh ketegangan otot. Meski begitu, sakit kepala tak bisa disepelekan, apalagi kalau sampai mengganggu pekerjaan. Apa saja pemicu sakit kepala?

1. Bos
Ya, si bos atau pekerjaan kerap kali memicu rasa nyut nyut di kepala. Faktanya, semua hal yang menimbulkan ketegangan atau stres akan membuat kita lebih mudah terserang sakit kepala atau migren. Sakit kepala yang disebabkan oleh ketegangan emosional ini disebut sakit kepala fungsional atau tension headache.

Penderita sakit kepala ini sering merasakan otot-otot di bagian leher belakang kaku dan menegang. Pijatan ringan di bagian tersebut bisa mengurangi sakit kepala, namun setelah beberapa saat keluhan akan kembali muncul.

2. Udara panas
Kenaikan suhu udara seringkali menyebabkan timbulnya migren atau sakit kepala berat. Dalam sebuah studi diketahui 7,5 persen responden mengalami sakit kepala saat udara panas.

3. Aroma yang terlalu kuat
Pernahkah Anda merasa pusing gara-gara mencium aroma parfum? Aroma bau yang kuat, bahkan yang wangi, umumnya menyebabkan kepala pusing. Belum diketahui mengapa hal ini terjadi, namun para ahli menduga bau yang memiliki aroma kuat merangsang sistem saraf. Selain parfum, bau cat, bunga, atau debu, sering menyebabkan kepala berdenyut.

4. Aksesori rambut
Cara kita memperlakukan rambut bisa berpengaruh kepada kepala. Mengikat rambut terlalu kencang bisa membuat jaringan tisu di kepala menjadi tegang dan mengundang sakit kepala. Bando, jepit rambut, juga topi yang terlalu sempit akan menyebabkan efek yang sama.

5. Olahraga
Olahraga yang terlalu berat, termasuk juga hubungan seks, juga bisa menyebabkan sakit kepala. Kegiatan fisik yang berlebihan bisa membuat pembuluh darah di kepala dan leher bengkak dan tertekan. Sakit kepala yang disebabkan olahraga atau seks lebih mudah menyerang orang yang sering terkena migren.

6. Postur tubuh
Bukan hanya olahraga memeras keringat yang bisa menyebabkan tekanan pada otot leher dan kepala. Postur tubuh yang terbentuk dari kebiasaan sehari-hari pun bisa menimbulkan sakit kepala. Sebut saja kebiasaan duduk dengan posisi bahu membungkuk, duduk tanpa sandaran, menatap monitor komputer yang posisinya terlalu tinggi atau rendah, atau mengapit telepon antara kuping dan pundak. Bila akhir-akhir ini Anda sering diserang sakit kepala, saatnya memperbaiki postur tubuh Anda sehari-hari.

6. Keju
Pemicu sakit kepala sebelah, alias migren, yang paling sering adalah keju, termasuk cheddar, blue cheese, mozzarella dan parmesan. Penyebabnya adalah tyramine, yang terbentuk dari protein yang sudah dipecah, yang ada dalam keju. Makin panjang proses makanan atau minuman, makin banyak tyramine yang dikandungnya.

7. Red wine
Tyramine juga bisa kita temukan dalam red wine dan minuman keras. Alkohol yang terkadung dalam minuman itu akan meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga kepala pun terasa pusing.

8. Melewatkan makan siang
Perut kosong gara-gara tak sempat makan siang pada sebagian orang kerap menyebabkan sakit kepala. Selain pusing, perut kosong juga membuat gula darah turun, akibatnya tubuh terasa lemas. Segeralah makan siang dengan gizi seimbang. Hindari mengonsumsi makanan manis, seperti cokelat untuk mengisi perut kosong. Gula dari makanan manis akan membuat gula darah melambung untuk kemudian turun lebih rendah lagi.

9. Rokok
Merokok termasuk dalam penyebab sakit kepala, bukan cuma terhadap orang yang merokok, tetapi juga perokok pasif di sekitarnya. Kandungan nikotin akan menyebabkan pembuluh darah ke otak menyempit, akibatnya aliran darah ke otak berkurang.

10. KafeinOrang-orang yang sering sakit kepala biasanya bersahabat dengan kopi. Kafein memang bisa menjadi kawan sekaligus lawan. Faktanya, beberapa jenis obat sakit kepala mengandung kafein di dalamnya. Namun di lain pihak, kafein juga bisa menyebabkan sakit kepala.

Mengatasi Sakit Kepala, Perlukah Dengan Obat ?
Informasi selengkapnya...
Mengingat cukup banyaknya efek samping dari penggunaan obat sakit kepala, ada baiknya mencoba pengobatan non-obat yang alami yang dapat membantu mencegah serangan atau bahkan mengobati sakit kepala. Kami menyadur dari www.faqs.org yang telah mengumpulkan informasi tentang pengobatan alami tersebut, dan kebanyakan pengobatan yang diinformasikan berikut terbukti efektif, dan umumnya punya dasar teori yang berhubungan.
Pengobatan alami umumnya tidak memiliki efek samping. Sering kali
beberapa pengobatan alami dapat dilakukan secara bersamaan. Jika satu pengobatan dapat mengurangi nyeri kepala, makapengobatan yang lain dapat membantu mengurangi atau bahkan menghilangkan nyeri kepala yang timbul.
Perlu diingat bahwa tidak semua pengobatan ini efektif pada setiap orang. Efek yang dirasakan pun mungkin berbeda. Beberapa pengobatan bisa jadi malah menambah rasa sakit kepala, danbeberapa pengobatan mungkin malah tidak berefek sama sekali. Anda boleh memutuskan untuk mencoba beberapa metode pengobatan dan memilih metode terbaik untuk Anda.
1. Untuk Efek Segera
Tindakan pengobatan di bawah ini dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi nyeri saat sakit kepala menyerang.
Mandi dengan cara menyiram tubuh atau dengan shower.
Istirahat, berbaring di ruangan gelap.
Hindari lampu terang atau nyala lampu yang menyilaukan.
Taruh sesuatu yang dingin di bagian belakang leher, seperti handuk yang dingin dan basah; atau taruh bergantian antara handuk dingin dan handuk hangat di tempat nyeri
Taruh kompres dingin di kening, sambil merendam kaki di wadah berisi air hangat.
Minum air atau jus buah alami, terutama jus tomat.
Apabila Anda belum makan sama sekali, coba konsumsi makanan atau minuman yang bergizi
Pijatlah wajah, kepala, leher, bahu dan punggung Anda agar otot-otot lebih rileks.
Tekan dua titik pressure di bagian belakang leher yang berjarak kira-kira dua inci, terletak tepat di bawah tengkorak, satu sampai dua menit. Tindakan ini dapat melepaskan endorphin yang dapat membantu melegakan nyeri.
Pijat atau tekan bagian berdaging antara ibu jari dan jari telunjuk.
Tekuk pelan-pelan kepala Anda ke kanan atau ke kiri untuk meregangkan otot-otot leher. Pijat dan rileks-kan otot-otot yang tegang.
Hindari sumber stress.
Hindari berolahraga saat sakit kepala jika olahraga tersebut menambah nyeri pada kepala dan leher.
Minum vitamin C, vitamin B6, choline, triptofan, serta niacin dan/atau magnesium
2. Pengobatan a la Chiropraktik
Menurut kaidah chiropraktik, sakit kepala kadangkala disebabkan oleh bergesernya tulang belakang dari tempatnya, tapi karena pergeseran ini sangat sedikit biasanya tidak terdeteksi. Pergeseran ini bisa jadi disebabkan karena mengangkat barang yang berat atau posisi duduk yang salah yang bisa mengganggu syaraf-syaraf di tulang belakang sehingga menyebabkan sakit kepala. Chiropractor (praktisi chiropraktik) biasanya mengobati sakit kepala dengan mendorong tulang-tulang tersebut secara perlahan untuk mengembalikan posisinya.
Metode yang dapat melegakan sakit kepala yang disarankan oleh chiropractor adalah dengan melakukan peregangan otot leher ke kiri dan ke kanan secara perlahan dan lembut (peringatan : jangan melakukan gerakan berputar!). Hindari duduk dengan kepala tertunduk dalam waktu yang lama dan berbaring telentang dengan kepala disangga bantal. Jika hendak memakai bantal sebaiknya gunakan bantal yang dapat menyangga leher tapi tidak menyangga kepala terlalu tinggi. Saat berbaring miring, gunakan bantal untuk menyangga kepala dan leher. Saat duduk, contohnya bekerja dengan computer, sering-seringlah mengubah posisi duduk dan cermati apakah ada otot bahu yang tegang saat menyangga tangan.
3. Biofeedback
Dengan biofeedback, seseorang akan belajar mengendalikan fungsi tubuh yang diatur oleh syaraf tak-sadar, misalnya detak jantung. Beberapa fungsi tubuh seperti otot tegang, telapak tangan yang dingin dan dilepaskannya hormon-hormon dalam darah seperti adrenalin adalah kendali syaraf tak-sadar yang terlibat dalam sakit kepala.
Biofeedback berarti memanfaatkan informasi yang tersedia oleh tubuh yang dikendalikan oleh syaraf tak sadar, lalu secara sadar informasi-informasi tersebut dirubah agar sesuai dengan kehendak kita. Apabila hal ini dilatih terus menerus, orang akan terbiasa mengatur fungsi tubuhnya agar bekerja sesuai kehendaknya.
Fase I pada migrain mirip dengan respon tubuh terhadap rasa takut. Pada fase I, darah dari tangan dan kepala mengalir ke otot besar. Tangan, terutama ujung-ujung jari akan menjadi dingin karena darah tertarik keluar. Perasaan bingung atau ketidakmampuan untuk berpikir jernih yang muncul dalam fase I mirip dengan rasa takut. Rasa nyeri akan muncul di fase II, ketika pembuluh-pembuluh darah kepala dan leher over-reaksi dan melebar kembali ke bentuk yang lebih besar daripada ukuran normal. Sakit kepala ini dapat dicegah dengan menurunkan tingkat keparahan fase I yang kemudian dapat mencegah terjadinya fase II.
Tingkat hormon dalam darah yang menyebabkan kontraksi pembuluh-pembuluh darah, seperti serotonin dan adrenalin, bisa dikendalikan dengan biofeedback, misalnya dengan memikirkan hal-hal yang bersifat rileks dan menyenangkan. Kadar serotonin dapat dimonitor dengan memeriksa temperatur pada jari dan tangan misalnya dengan menggunakan thermometer atau dengan menempelkan telapak tangan pada pipi. Jika tangan terasa hangat atau panas, artinya sudah sesuai dengan suhu tubuh. Apabila hal ini sering dilakukan, lama-lama orang akan menemukan tehniknya sendiri-sendiri dalam mengendalikan fungsi tubuhnya.


Tidak ada komentar: