Minggu, September 11


Pilih Bidan Atau Dokter Kandungan Aja Yaa...

08/07/2008 | Baca : 1592 | Komentar : 0
Kehamilan merupakan sebuah anugerah bagi seorang ibu. Namun, kebanyakan ibu hamil kurang mempunyai referensi tentang dokter kandungan. Manakah yang dapat memberikan pelayanan terbaik, bidan atau dokter kandungan? 
Sebagai pengalaman pertama dalam kehamilan, umumnya seorang ibu tidak tahu harus ke mana untuk memeriksakan kehamilannya. Atau bagi ibu yang pernah melahirkan, tetapi ingin memilih bidan atau dokter yang lain, mereka seringkali sulit menentukan atau mendapatkan pendamping kehamilan yang baik.
Memilih bidan atau dokter kandungan dalam membantu sebuah persalinan memang seringkali membingungkan. Sebagian ibu hamil merasa tidak tahu dan bahkan tidak yakin apakah bidan atau dokter kandungan yang didatanginya adalah pilihan yang terbaik, meskipun kelahiran yang ditolong oleh bidan maupun dokter kandungan akan memberikan hasil yang sama.
Bidan biasanya membantu sebuah persalinan yang normal. Bidan juga seringkali mendampingi pasiennya sebelum, selama, maupun sesudah proses kelahiran, baik di rumah sakit maupun hanya di rumah saja. Jadi, keberadaan bidan sangat dibutuhkan, khususnya untuk merawat dan menangani segala kebutuhan pasien.  
Peran dokter kandungan sangat dibutuhkan jika selama kehamilan timbul masalah atau jika sang ibu mempunyai riwayat kesehatan yang berisiko untuk kehamilan. Contoh kelahiran yang bermasalah yaitu jika sang ibu memiliki riwayat penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, epilepsi, atau adanya tanda - tanda bermasalah lainnya. Risiko tersebut dapat menyebabkan kematian pada bayi, ibu, atau bahkan keduanya. Kelahiran berisiko seperti itulah yang harus ditangani oleh dokter kandungan.
Setiap pasien mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda dengan menggunakan bantuan bidan maupun dokter kandungan. Namun, apa pun yang dilakukan oleh seorang bidan maupun dokter kandungan sudah ada standar kerja yang baku. Lepas dari semua itu, yang terpenting adalah rasa nyaman sang ibu. Jika ibu merasa nyaman dengan bidan atau dokter kandungan yang memeriksanya, dia pasti akan melahirkan buah hatinya dengan tenang karena sebuah proses kelahiran menuntut rasa percaya diri dan ketenangan yang tinggi dari sang ibu
Details

Hamil, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

08/07/2008 | Baca : 1889 | Komentar : 0 Hamil, tidak, hamil, tidak? begitulah keragu-raguan yang selalu muncul di benak Anda sebagai wanita. Entah diharapkan atau tidak, gejala awal kehamilan selalu sulit untuk diketahui dengan pasti. Bagaimanakah sebenarnya tanda - tanda dan proses kehamilan? Semua akan dibahas berikut ini.
Perkiraan bahwa kehamilan sudah terjadi, baru muncul bila pada bulan ini Anda tidak mendapat haid. Namun, sampai enam hari terlambat haid biasanya belum dapat menggambarkan apakah Anda benar-benar hamil. Haid memang tidak selamanya tepat waktu. Jadi, ia bisa saja datang terlambat tanpa adanya kehamilan.
Tes-tes kehamilan (yang mudah Anda dapatkan di apotik) mendeteksi hormon yang diproduksi bila terjadi kehamilan. Hormon ini masih rendah kadarnya di tahap awal kehamilan dan akan meningkat seiring dengan waktu. Karena itu, walaupun produk-produk tersebut selalu membanggakan sensitivitasnya, hasil yang lebih pasti tentu didapat bila kehamilan sudah berlangsung lebih lama. Bila hasil tes kehamilan masih negatif dan haid belum juga datang, cobalah ulang seminggu kemudian.
Kalau menduga bahwa diri Anda hamil, pastikan dengan mengunjungi dokter atau bidan terdekat. Ingatlah tanggal hari pertama haid terakhir Anda (HPHT). Dengan pedoman tanggal ini, dokter akan memperkirakan usia kehamilan dan kapan perkiraan saat melahirkan nanti.
Tanda-tanda kehamilan juga dapat dilihat dari perubahan fisik. Di antara beberapa gejala umum yang sering ditemui adalah sebagai berikut:
  1. Payudara terasa membesar, lebih berisi, kenyal serta lembut.
  2. Kira-kira 10 hari setelah terlambat haid atau minggu ke-6, benjolan-benjolan kecil pada payudara, yang disebut kelenjar Montgomery, akan muncul pada daerah dekat puting yang berwarna agak gelap (areola).
  3. Pembuluh-pembuluh darah di payudara juga akan lebih tampak dari biasanya.
  4. Pada minggu-minggu pertama kehamilan, Anda juga akan lebih sering buang air kecil, bukan hanya pada siang hari tapi juga malam hari.
  5. Lebih cepat lelah dan kadang-kadang disertai pusing kepala.
  6. Mual dan muntah cukup sering terjadi. Gejala ini biasa disebut sebagai "morning sickness" dan umumnya muncul pada bulan kedua kehamilan. Walaupun namanya "morning sickness", gejalanya terjadi bukan hanya pagi hari tapi boleh jadi sepanjang hari.
  7. Terjadi gerakan-gerakan pada bayi, yang dikenal dengan istilah "feeling life". Keadaan ini mulai terjadi antara bulan keempat dan kelima kehamilan
  8. Pada bulan-bulan terakhir kehamilan, pembesaran perut semakin terlihat nyata.

Katarak

20/07/2011 | Baca : 928 | Komentar : 0 Mata adalah sensor tubuh yang mendeteksi cahaya. Bagian-bagian pada organ mata, bekerja sama menghantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf.

Meski merupakan orang yang rentan mengalami gangguan, sebenarnya mata terdesain sangat aman dan terlindungi. Mata terletak dalam cekungan pada tulang tengkorak. Kelopak melindungimata di bagian depan. Bulu mata menangkap banyak partikel, yang bisa masuk ke mata. Secaraotomatis, mata mengedip rata-rata tiap 6 detik, sehingga kotoran di mata tercuci oleh air mata. Sebagai perlindungan lebih jauh, kelopak mata secara otomatis menutup, saat ada benda mendekat kea rah mata.

Katarak, sebagai penyakit mata yang banyak menyerang manusia pada usia di atas 65 tahun dengan terlihat dari gejala penglihatan yang berkabut, silau, bila dilihat dengan bantuan cahaya pada pupil akan terlihat keruh. Gangguan mata yang banyak terjadi di Indonesia ini disebabkan oleh banyak faktor antara lain, karena regenerative atau faktor usia, terganggunya metabolism tubuh akibat penyakit berkepanjangan, bawaan lahir atau bahkan keracunan. Walaupun masih dapat diobati, namun katarak merupakan penyebab utama kebutaan di dunia.

Pada awal serangan, penderita katarak merasa gatal-gatal pada mata, air matanya mudah keluar, pada malam hari penglihatan terganggu, dan tidak bisa menahan silau sinar matahari atau sinar lampu. Selanjutnya penderita akan melihat selaput seperti awan di depan penglihatannya. Awan yang menutupi lensa mata tersebut akhirnya semakin merapat dan menutup seluruh bagian mata. Bila sudah sampai tahap ini, penderita akan kehilangan penglihatannya.

Katarak dibagi memjadi beberapa jenis yaitu:

Katarak Senilis (Ketuaan), yaitu katarak yang timbul setelah umur 40 tahun, proses pasti belum diketahui, diduga karena ketuaan.

Katarak Kongenital, yaitu katarak yang timbul sejak dalam kandungan atau timbul setelah dilahirkan, umumnya disebabkan karena adanya infeksi, dan kelainan metabolisme pada saat pembentukan janin. Katarak Kongenital yang sering timbul karena infeksi saat ibu mengandung, terutama pada kehamilan 3 bulan pertama.

Katarak Traumatika, yaitu katarak yang dapat menyerang semua umur, biasanya karena pasca trauma baik tajam maupun tumpul pada mata terutama mengenai lensa.

Katarak Komplikata, adalah katarak yang timbul pasca infeksi mata. Katarak berkembang lambat namun potensial menjadi kebutaan jika tidak segera diobati. Penderita tidak menyadari gejala gangguan katarak, karena prosesnya yang berlangsung berangsur-angsur sampai daya penglihatan baru terasa pengaruhnya setelah katarak ini berkembang sekitar 3-5 tahun. Maka dari itu, penderita biasanya baru menyadari setelah memasuki stadium kritis. Satu-satunya pengobatan adalah melalui pembedahan, yaitu pengambilan lensa keruh.

Penggantian lensa ada dua cara yaitu:

1. Penderita setelah dioperasi diberi kacamata atau lensa kontak positif kurang lebih 10 dioptri.
2. Penderita dipasang lensa tanam bersamaan waktu dilakukan operasi, keuntungannya adalah penderita setelah operasi penderita langsung dapat melihat jelas, tidak perlu memakai kacamata sangat tebal, lapang pandang penderita tetap luas dan distorsi sinar dapat dihilangkan.

Waspada Ancaman Kolesterol Jahat

20/07/2011 | Baca : 1063 | Komentar : 1 Kolesterol adalah lemak yang terdapat dalam aliran darah atau berada dalam sel tubuh, yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon, namun apabila kadar kolesterol dalam darah berlebihan, akan mengakibatkan penyakit jantung koroner dan stroke.

Kolesterol ini sebenarnya dibentuk secara alami oleh tubuh manusia, dan di luar itu selebihnya dapat diperoleh dari makanan hewani, seperti daging, unggas, ikan, margarine, keju dan susu. Makanan yang berasal dari tumbuhan yang menghasilkan lemak nabati tidak mengandung kolesterol, seperti buah-buahan, sayuran, dan beberapa biji-bijian.

Jenis Kolesterol
Kolesterol LDl atau Lemak “ Jahat”
Lemak ini bisa tertimbun pada dinding dalam pembuluh darah yang mensuplai makanan ke jantung dan otak. Timbunan yang makin tebal dan mengeras akan menyumbat aliran darah.

• Kolesterol HDL atau LEmak “ Baik”
Lemak ini dapat membersihakn dan mnegangkut timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke hati. Kolesterol HDL yang ideal harus lebih tinggi dari pria karena hormon estrogen wanita menaikkan HDL. Sedangkan penyebab kolesterol HDL rendah adalah kurang gerak badan, terlalu gemuk, serta kebiasaan merokok.

• Kolesterol Lp(a)
Kolesterol Lp(a) adalah suatu variasi dari kolesterol LDL. Lp(a) yang tinggi berbahaya bagi jantung. Penyebab peningkatan Lp(a) belum jelas, mungkin berkaitan dengan faktor genetik.

• Trigliserida
Trigliserida merupakan lemak lain yang bisa berasal dari makanan ataupun dibentuk sendiri oleh tubuh. Punya trigliserida yang tinggi sering diikuti juga oleh kolesterol total dan LDL yang tinggi, serta kolesterol HDL yang rendah. Orang yang sakit jantung, diabetes, atau obesitas, biasanya mempunyai kadar trigliserida yang tinggi.

Hiperkolesterolemia
Merupakan kadar kolesterol berlebih di dalam pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang lebih lanjut meakibatkan penyakit jantung koroner. Penyakit ini tidak menunjukkan gejala apapun, dan untuk itu lakukan pemeriksaan kolesterol secara berkala dan berkonsultasi dengan dokter.

Faktor penyebab tingginya kadar kolesterol adalah pola hidup yang tak sehat